- Paragraf adalah karangan mini. Artinya, semua unsur karangan yang panjang ada dalam paragraf.
- Paragraf adalah satuan bahasa tulis yang terdiri dari beberapa kalimat yang tersusun secara runtut, logis, dalam satu kesatuan ide yang tersusun secara lengkap, utuh, dan padu.
- Kalimat pertama bertakuk ke dalam lima ketukan spasi untuk jenis karangan biasa, misalnya surat, dan delapan ketukan untuk jenis karangan ilmiah formal.
- Paragraf menggunakan pikiran utama (gagasan utama) yang dinyatakan dalam kalimat topik.
- Setiap paragraf menggunakan sebuah kalimat topik dan selebihnya merupakan kalimat pengembang yang berfungsi menjelaskan, menguraikan, atau menerangkan pikiran utama yang ada dalam kalimat topik.
- Paragraf menggunakan pikiran penjelas (gagasan penjelas) yang dinyatakan dalam kalimatpenjelas.
- Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis, dalam suatu kesatuan.
- Menandai peralihan (pergantian) gagasan baru bagi karangan yang terdiri dari beberapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran.
- Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis, dan memudahkan pemahaman bagi pembacanya.
- Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan-satuan unit pikiran yang lebih kecil.
- Memudahkan pengendalian variabel terutama karangan yang terdiri dari beberapa variabel.
STRUKTUR ALINEA
Berdasarkan fungsinya, kalimat yang membangun alinea pada
umumnya dapat diklasifikasikan atas dua macam, yaitu : (1) kalimat
topic/kalimat pokok, dan (2) kalimat penjelas/pendukung.
Ciri Kalimat
Topik
1. Mengandung permasalahn yang potensial untuk
dirinci dan diuraikan lebih lanjut.
2. Merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri
sendiri.
3. Mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus
dihubungkan dengan kalimat lain.
4. Dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambung dan
frasa transisi.
Ciri Kalimat
Penjelas
1. Sering merupakan kalimat yang tidak dapat
berdiri sendiri (dari segi arti)
2. Arti kalimat ini kadang-kadang baru jelas
setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu alinea.
3. Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata
sambung dan frasa transisi.
4. Isinya berupa rincian, keterangan, contoh,
dan data tambahan lain yang bersifat mendukung kalimat topik.
PERSYARATAN
ALINEA
Alinea yang
efektif harus memenuhi dua syarat, yaitu : (1) adanya kesatuan dan (2) adanya
kepaduan.
Kesatuan Alinea
Sebuah alinea dikatakan
mempunyai kesatuan jika seluruh kalimat dalam alinea hanya membicarakan satu
ide pokok, satu topik/masalah. Perhatikan alinea di bawah ini.
Pekerjaan saya sehari-hari adalah guru bahasa Indonesia. Sebelum menjadi
guru, saya mempelajari bahasa Indonesia dengan sungguh-sungguh. Pekerjaan
sehari-hari Clinton adalah Presiden Amerika. Melalui perjuangannya, Clinton
berhasil menjadi Presiden Amerika. Clinton termasuk Presiden Amerika yang
populer. Amerika adalah negara kaya. Di Amerika, perkembangan ilmu pengetahuan
maju pesat. Semua bahasa yang besar dipelajari untuk kepentingan politik
Amerika, termasuk bahasa Indonesia. Pernah terlintas di benak saya, satu hari
nanti mungkin saya akan menjadi guru bahasa Indonesia di Amerika.
Jika dibaca sekilas, tidak tampak adanya kesalahan
dalam alinea di atas. Tetapi, jika dibaca lebih mendalam akan terasa bahwa
topik alinea lebih dari satu. Kondisi itu membuat pembaca sulit menangkap ide
pokok atau ide utama alinea.
Dalam alinea di atas ada tiga ide yang potensial
untuk dikembangkan : (1) saya sebagai
guru bahasa Indonesia, (2) Clinton sebagai Presiden Amerika, dan (3) Amerika
adalah negara kaya. Perhatikan perbaikan alinea yang salah itu menjadi tiga
alinea berikut dan rasakanlah kesatuan ide dalam setiap alinea.
Pekerjaan saya sehari-hari adalah guru bahasa Indonesia. Bahasa
Indonesia tidak hanya diajarkan di Indonesia, tetapi juga di mancanegara
termasuk Amerika. Di Amerika semua bahasa yang besar termasuk bahasa Indonesia
dipelajari untuk kepentingan politik Amerika. Pernah terlintas di benak saya,
satu hari nanti mungkin saya akan menjadi guru bahasa Indonesia di Amerika.
Pekerjaan sehari-hari Clinton adalah Presiden Amerika. Jabatan itu
diperolehnya melalui perjuangan yang gigih. Clinton termasuk Presiden Amerika
yang populer.
Amerika adalah negara kaya. Di Amerika perkembangan ilmu pengetahuan
maju pesat. Di sana semua bahasa yang besar, termasuk bahasa Indonesia
dipelajari untuk kepentingan politik Amerika.
Kepaduan Alinea
Kepaduan /koherensi alinea akan terwujud jika
aliran kalimat berjalan mulus dan lancar, serta logis. Untuk itu, cara
repetisi, jasa kata ganti dan kata sambung, serta frasa penghubung dapat
dimanfaatkan. Inilah contoh alinea yang dibentuk dengan repetisi kata dan
frasa.
Faktur adalah tanda bukti penjualan barang. Faktur ada yang digabungkan
dengan kuitansi dan faktur ini disebut faktur berkuitansi. Faktur berkuitansi
cocok dipakai untuk penjualan tunai. Faktur yang kedua adalah faktur tanpa
berkuitansi. Faktur tanpa kuitansi dapat dipakai baik untuk penjualan tunai
maupun kredit.
Pengulangan kata kunci seperti yang
dicontohkan di atas tidak boleh terlalu sering dilakukan karena dapat
menimbulkan rasa bosan dan jenuh pada pembaca. Repetisi nama orang, misalnya,
hendaklah diselingi dengan kata ganti atau dengan frasa. Perhatikan contoh
alinea di bawah ini.
Salah satu presiden yang unik dan nyentrik di dunia ini adalah Presiden
Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Beliau dapat terpilih menjadi presiden
walaupun mempunyai penglihatan yang tidak sempurna, bahkan dapat dikatakan
nyaris buta. Presiden ke-4 Republik Indonesia ini di awal masa jabatannya
terlalu sering melakukan kunjungan ke luar negerisehingga mengundang kritik
pedas terutama dari lawan politiknya. Kyai dari Jawa Timur ini juga sering
mengeluarkan pernyataan yang kontroversial dan inkonsisten. Akibatnya, mantan
ketua PBNU ini sering diminta untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Namun,
suami dari Sinta Nuriah ini tetap pada prinsipnya dan tidak bergeming
menghadapi semua itu.
JENIS ALINEA
- Berdasarkan posisi kalimat topiknya :
1. Alinea deduktif : alinea yang
menyajikan pokok permasalahn terlebih dahulu, lalu menyusul uraian yang terinci
mengenai permasalahn atau gagasan alinea. (urutan umum-khusus)
2. Alinea induktif : alinea yang
menyajikan penjelasan terlebih dahulu, barulah diakhiri dengan pokok
pembicaraan (urutan khusus-umum)
3. Alinea deduktif-induktif : kalimat
pokok ditempatkan di bagian awal dan akhir alinea. Kalimat pada akhir alinea
umumnya menegaskan kembali gagasan utama yang terdapat pada awal alinea.
4. Alinea penuh kalimat topik : seluruh
kalimat yang membangun alinea sama pentingnya sehingga tidak satupun kalimat
yang khusus menjadi kalimat topik. Alinea semacam ini sering dijumpai dalam
uraian-uraian bersifat deskriptis dan naratif terutama dalam karangan fiksi.
- Berdasarkan sifat isinya
1. Alinea persuasif, jika isi alinea
mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak pembaca.
2. Alinea argumentatif, jika isi alinea
membahas satu masalah dengan bukti-bukti atau alasan yang mendukung.
3. Alinea naratif, jika isi alinea menuturkan
peristiwa atau keadaan dalam bentuk cerita
4. Alinea deskriptif, jika isi alinea
melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan bahasa.
5. Alinea ekspositoris, jika isi alinea
memaparkan sesuatu fakta atau kejadian tertentu.
- Berdasarkan fungsinya dalam karangan
1. Alinea pembuka. Isi alinea pembuka
bertujuan mengutarakan suatu aspek pokok pembicaraan dalam karangan.
2. Alinea pengembang. Alinea ini bertujuan
mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang sebelumnya telah dirumuskan
di dalam alinea pembuka.
3. Alinea penutup. Alinea penutup berisi
simpulan bagian karangan atau simpulan seluruh karangan.
PENGEMBANGAN ALINEA
Ada beberapa metode pengembangan alinea
yang biasa dipakai dalam pembuatan karangan, yaitu :
- Metode definisi.
Yang dimaksud dengan definisi adalah usaha
penulis untuk menerangkan pengertian/konsep istilah tertentu.
Istilah organisasi dalam bahasa Indonesia berasal dari kata kerja bahasa
Latin oganizare yang berarti ’membentuk sebagian atau menjadi keseluruhan dari
bagian-bagian yang satu dan unsur yang lainnya saling bergantung atau
terkoordinasi’. Jadi, secara harfiah organisasi itu berarti ’paduan dari
bagian-bagian yang satu sama lain bergantung’. Di antara para ahli ada yang
menyebutkan paduan itu sistem, ada juga yang menamakan sarana.
(Dari buku Komunikasi Teori dan Praktek oleh Onong Uchjana Effendy)
- Metode proses
Sebuah alinea dikatakan menggunakan metode
proses apabila isi alinea menguraikan suatu proses. Proses merupakan suatu
urutan tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu.
Proses pembuatan kue donat adalah sebagai berikut. Mula-mula dibuat
adonan terigu dicampur dengan telur dan gula dengan perbandingan tertentu yang
ideal sesuai dengan banyaknya kue donat yang akan dibuat. Kemudian, adonan
dicetak dalam bentuk gelang-gelang. Setelah itu, ”gelang-gelang” tadi digoreng
sampai berwarna kecoklatan. Lalu, gorengan itu diolesi mentega, diberi butiran
coklat warna-warni, atau ditaburi tepung gula. Kini kue donat siap untuk
disantap.
- Metode contoh
Dalam karangan ilmiah, contoh dan ilustrasi selalu
ditampilkan. Contoh-contoh terurai, lebih-lebih yang memerlukan penjelasan
rinci tentu harus disusun berbentuk alinea.
Ini seperti acara pesta kesenian sekolah di Indonesia. Lagu-lagu
diperdengarkan, mulai dari ”Bintang Kecil” hingga ”Indonesia Raya”. Alat musik
tradisional semacam angklung dan talempong pun terdengar.busana yang digunakan
juga busana dari Sabang sampai Merauke ; ada yang mengenakan pakaian adat Bali,
Minang, atau Jawa. Dengan gerakan lentur dan lucu, para penari seusia SD
memperlihatkan keterampilan mambawakan tari Penembahan, Indang, hingga tari
Merak. Tetapi ada yang membedakannya dengan pesta di sekolah Indonesia. Para
penarinya tidak berkulit sawo matang karena mereka adalah bocah-bocah bule
dengan mata biru atau coklat dan berambut pirang. Mereka para murid SD Benalla
East, kira-kira 120 km dari Melbourn, Australia. Para murid sekolah itu
tertarik belajar bahasa Indonesia, termasuk keseniannya.
(dari ”Melihat Bule Belajar Bahasa Indonesia”)
- Metode sebab-akibat
Metode sebab-akibat atau akibat-sebab
(kausalitas) dipakai untuk menerangkan suatu kejadian dan akibat yang
ditimbulkannya, atau sebaliknya. Faktor yang terpenting dalam metode
kausalitas ini adalah kejelasan dan
kelogisan.
Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan beberapa kendaraan hari Selasa
(7/10) sekitar pukul 05.30 WIB terjadi di jalur Jakarta – Cirebon Km 17. Dalam
peristiwa itu, mobil tangki nomor polisi B 9337 JV yang dikendalikan oleh
Suryanegara terguling, kemudian terbakar sehingga menyebabkan salah satu awak.
Asmudi (22) tewas ditempat dengan luka bakar. Menurut saksi mata, truk tangki
dari arah Jakarta melaju dengan kecepatan tinggi dan tiba-tiba oleng sehingga
menyeruduk dua kendaraan lain yang berjalan berlawanan. Api diperkirakan timbul
akibat gesekan antara badan mobil dengan bahu jalan. ”Tumpukan minyak tanah
memicu timbulnya nyala api sehingga kobaran api tidak bisa dikendalikan lagi”,
kata petugas kecelakaan lalu lintas Kepolisian Resor Subang. Akibat kecelakaan
ini, lalu lintas Jakarta – Cirebon sempat tersendat beberapa jam.
(Kompas, 8/10/1997)
- Metode umum-khusus
Metode umum-khusus dan khusus-umum paling
banyak dipakai oleh mereka yang baru mulai belajar menulis. Metode ini juga
banyak digunakan dalam karangan ilmiah dan tulisan ekspositoris seperti artikel
dalam media massa.
Kebudayaan dapat dilihat dari dua sisi, yaitu kebudayaan fisik dan
kebudayaan nonfisik. Kebudayaan fisik cukup jelas karena merujuk pada
benda-benda. Kebudayaan nonfisik ada yang berupa pemikiran dan ada yang berupa
wujud tingkah laku. Adapun contoh hasil kebudayaan fisik di antaranya adalah patung,
lukisan, rumah, bangunan, mobil, dan jembatan. Contoh kebudayaan yang berupa
pemikiran adalah aliran filsafat, pengetahuan, ideologi, etika, dan estetika.
Hasil kebudayaan yang berwujud tingkah laku di antaranya adalah sikap,
kebiasaan, adat istiadat, belajar, tidur, bertani, bahkan berkelahi.
(dari Pengantar
Dunia Karang-Mengarang oleh The Liang Gie)
- Metode klasifikasi
Bila kita akan mengelompokkan benda-benda
atau nonbenda yang memiliki persamaan ciri seperti sifat, bentuk, ukuran, dll,
cara yang paling tepat adalah dengan metode klasifikasi.
Sebanyak lima dari sepuluh kota termahal di dunia berada di Asia, dengan
Tokyo dan Osaka tercatat sebagai kota termahal di dunia. Demikian menurut
kajian Economist Intelligence Unit. Kedua kota besar di Jepang itu ternyata 20%
lebih mahal dibandingkan tempat ketiga yang diduduki Hongkong bersama Singapur
dan Taipei yang juga tercatat dalam daftar kota termahal di dunia. London yang
sangat berupaya keras menarik wisatawan setelah bergulat dengan krisis dalam
hal urusan makanan dan perjalanan, tampil menjadi kota keenam termahal bagi
pelancong internasional dan sebagai kota termahal di negara-negara Uni Eropa.
Posisi keempat diduduki kota Libreville di Afrika. New York tetap merupakan
kota termahal di Amerika Serikat, sedangkan Chicago, San Fransisco,dan Los
Angeles termasuk dalam kelompok 20 teratas.
(Kompas, 22 Juni 2001)
Sumber : Finoza, Lamudin. 2004. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta.
Hs, Widjono. 2005. Bahasa Indonesia : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi. Jakarta : Grasindo.
Sangat bermanfaat
BalasHapus